Riwayat Pendekar Cerita Silat Indonesia Wiro Sableng 212 Kapak Maut Nagageni
Wiro Sableng atau Pendekar 212 , yaitu nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito. Bastian Tito (lahir 23 Agustus 1945 – wafat 2 Januari 2006 pada umur 60 tahun) yaitu seorang penulis kisah silat asal Indonesia. Karyanya yang paling populer yaitu Wiro Sableng.
Ia mulai tekun menulis semenjak duduk di dingklik SD kelas 3. Karyanya mulai diterbitkan semenjak tahun 1964 dan Wiro Sableng sendiri , yang ditulisnya menurut rekaan ditambah bacaan buku sejarah Tanah Jawa mulai terbit pada tahun 1967. Selain Wiro Sableng , karya yang ia tulis antara lain yaitu Wiro Sableng (Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212) , Mahesa Kelut (Pedang Sakti dan Keris Ular Emas) , Mahesa Edan (Pendekar dari Liang Kubur) , Roro Centil (Pendekar Wanita Pantai Selatan).
Bastian meninggalkan lima orang anak , yang salah satunya yaitu Vino Bastian , seorang pemain drama film.
Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang semenjak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan nama Sito Gendeng. Wiro yaitu seorang hero dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan mempunyai rajah “212″ di dadanya. Wiro mempunyai banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan , dari banyak sekali guru.
Bastian meninggalkan lima orang anak , yang salah satunya yaitu Vino Bastian , seorang pemain drama film.
Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang semenjak bayi telah digembleng oleh gurunya yang tekenal di dunia persilatan dengan nama Sito Gendeng. Wiro yaitu seorang hero dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan mempunyai rajah “212″ di dadanya. Wiro mempunyai banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan , dari banyak sekali guru.
Senjata Wiro Sableng :
KAPAK MAUT NAGA GENI 212 : Senjata utama Wiro Sableng. Sebuah kapak besar bermata dua , dengan gagang berupa seruling dan ujung gagang berbentuk kepala naga. Di masing-masing mata kapak terukir angka 212. Di seri pertama WiroSableng : “Empat Berewok dari Goa Sanggreng” , dikatakan bahwa kapak ini terbuat dari logam dan gading. Mulut gesekan naga sanggup menembakkan jarum-jarum beracun , dengan jalan menekan tombol belakang layar pada kapak.”Seruling” di gagang kapak sanggup ditiup dan mengeluarkan bunyi yang sangat dahsyat. Beberapa musuh Wiro Sableng yang tidak sanggup dibunuh dengan kesaktiannya yang lain , sanggup dikalahkan atau dibunuh dengan bunyi seruling ini , contohnya : Dewi Siluman dari Bukit Tunggul pada episode Dewi Siluman dari Bukit Tunggul , atau nenek Arashi pada episode Pendekar Gunung Fuji. Kapak ini gres sanggup dipakai dengan mengerahkan tenaga dalam. Tebasannya terlihat menyerupai sinar putih dan mengeluarkan bunyi menyerupai dengungan ratusan tawon. Kapak ini juga mengandung racun mematikan. Pada episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin , di final episode , pemegang Cambuk Api Angin terbunuh oleh racun ini , sehabis tangannya putus ditebas Kapak Maut Naga Geni 212.
BATU HITAM 212 : Batu hitam (batu bara? coal briquette?) seukuran telapak tangan orang remaja , berukir angka 212. Jika kerikil hitam ini di langgar dengan mata Kapak Maut Naga Geni 212 , sanggup memercikkan semburan apibesar yang sangat panas.
BINTANG 212 : Senjata belakang layar berbentuk bintang dengan gesekan angka 212 , dipakai dengan cara dilemparkan , menyerupai senjata “shuriken” milik ninja. Bintang 212 dipakai dalam episode Keris Tumbal Wilayuda dan Rahasia Lukisan Telanjang
BATU HITAM 212 : Batu hitam (batu bara? coal briquette?) seukuran telapak tangan orang remaja , berukir angka 212. Jika kerikil hitam ini di langgar dengan mata Kapak Maut Naga Geni 212 , sanggup memercikkan semburan apibesar yang sangat panas.
BINTANG 212 : Senjata belakang layar berbentuk bintang dengan gesekan angka 212 , dipakai dengan cara dilemparkan , menyerupai senjata “shuriken” milik ninja. Bintang 212 dipakai dalam episode Keris Tumbal Wilayuda dan Rahasia Lukisan Telanjang
Beberapa kesaktian Wiro Sableng :
PUKULAN HARIMAU DEWA : Diwariskan oleh Datuk Rao Basaluang Ameh , mahluk setengah roh setengah insan dari kepulauan Andalas. Di awali dengan tiupan ditangan sebelah kanan yang memunculkan gambar kepala harimau putih(Datuk Rao Bamato Hijau) , pukulan ini sanggup menghancurkan apa saja tanpa perlu mengeluarkan tenaga dalam. Hanya beberapa musuh utama WiroSableng yang sanggup mematahkan / mengimbangi pukulan Harimau Dewa ini , menyerupai Datuk Lembah Akhirat , yang mempunyai tenaga dalam setingkat para Dewa (yang didapat dari menghisap tenaga dalam para hero yanglain).
PUKULAN SINAR MATAHARI : Diajarkan Sinto Gendeng alias Sinto Weni. Berupa sinar menyilaukan berwarna putih keperakan yang sangat panas. Diawali dari sinar putih keperakan memancar dari tangan , kemudian tangan digerakkan dengan gerakan memukul , dan sinar putih perak itu ditembakkan kepada lawan (energy blast/energy shot). Kekuatan pukulan ini yaitu suhu yang sangat tinggi , dan dalam episode Halilintar Di Singosari , pukulan Sinar Matahari disebutkan sanggup melumerkan borgol besi.
PUKULAN ANGIN ES : Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa suhu yang sangat dingin. Mampu menciptakan lawan tak sanggup bergerak alasannya yaitu sangat kedinginan. Gerakannya berupa mengangkat kedua tangan kemudian telapak tangan dikembangkan dan diputar perlahan-lahan , kemudian suhu udara di sekitar lokasi mulai cuek dan sanggup menciptakan lawan yang dituju menjadi kaku menyerupai salju. Ilmu kesaktian ini biasa dipakai Wiro sewaktu menghadapi musuh yang mempunyai kesaktian berintikan api atau panas. Mayat Hidup dari Gunung Klabat dikalahkan Wiro dengan pukulan ini.
PUKULAN ANGIN PUYUH : Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN DEWA TOPAN MENGGUSUR GUNUNG : Diajarkan Tua Gila. Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN BENTENG TOPAN MELANDA SAMUDERA : Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN KUNYUK MELEMPAR BUAH : Berupa hempasan angin yang deras dan berat , menyerupai sebongkah kerikil besar yang dilemparkan.
ILMU SILAT ORANG GILA : Diajarkan Tua Gila , guru Wiro di Pulau Andalas (sekarang Pulau Sumatera). Berupa gerakan-gerakan silat (martial arts) yang terlihat ngawur dan menyerupai gerakan orang gila , namun sangat berbahaya. Ilmu silat terdiri dari jurus-jurus , dan salah satu jurusnya yang populer adalah”Orang gila mengebut lalat”.
Sumber : Wikipedia
PUKULAN SINAR MATAHARI : Diajarkan Sinto Gendeng alias Sinto Weni. Berupa sinar menyilaukan berwarna putih keperakan yang sangat panas. Diawali dari sinar putih keperakan memancar dari tangan , kemudian tangan digerakkan dengan gerakan memukul , dan sinar putih perak itu ditembakkan kepada lawan (energy blast/energy shot). Kekuatan pukulan ini yaitu suhu yang sangat tinggi , dan dalam episode Halilintar Di Singosari , pukulan Sinar Matahari disebutkan sanggup melumerkan borgol besi.
PUKULAN ANGIN ES : Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa suhu yang sangat dingin. Mampu menciptakan lawan tak sanggup bergerak alasannya yaitu sangat kedinginan. Gerakannya berupa mengangkat kedua tangan kemudian telapak tangan dikembangkan dan diputar perlahan-lahan , kemudian suhu udara di sekitar lokasi mulai cuek dan sanggup menciptakan lawan yang dituju menjadi kaku menyerupai salju. Ilmu kesaktian ini biasa dipakai Wiro sewaktu menghadapi musuh yang mempunyai kesaktian berintikan api atau panas. Mayat Hidup dari Gunung Klabat dikalahkan Wiro dengan pukulan ini.
PUKULAN ANGIN PUYUH : Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN DEWA TOPAN MENGGUSUR GUNUNG : Diajarkan Tua Gila. Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN BENTENG TOPAN MELANDA SAMUDERA : Berupa hempasan angin yang sangat deras.
PUKULAN KUNYUK MELEMPAR BUAH : Berupa hempasan angin yang deras dan berat , menyerupai sebongkah kerikil besar yang dilemparkan.
ILMU SILAT ORANG GILA : Diajarkan Tua Gila , guru Wiro di Pulau Andalas (sekarang Pulau Sumatera). Berupa gerakan-gerakan silat (martial arts) yang terlihat ngawur dan menyerupai gerakan orang gila , namun sangat berbahaya. Ilmu silat terdiri dari jurus-jurus , dan salah satu jurusnya yang populer adalah”Orang gila mengebut lalat”.
Sumber : Wikipedia
No comments for "Riwayat Pendekar Cerita Silat Indonesia Wiro Sableng 212 Kapak Maut Nagageni"
Post a Comment